Gerimis di siang itu membawa hatiQ basah akan tangis asmara tuk kesekian kalinya…lantunan nada sendu mencoba menemaniQ dalam rasa galau tak berujung, meski keyakinan selalu berkata badai pasti kan cepat berlalu. Ombak-ombak cinta itu tiada hentinya menerkam karang-karang hatiQ yang rapuh. Datang dan pergi tanpa menghiraukan pecahnya kenangan yang sulit untuk Q hapus seketika itu, bahkan untuk langkah waktu yang tak menentu.
Seraut wajah tiba-tiba menghampiriQ, memberi sebuah harapan baru walau tak juga menentu. Galau hati menjadi kian susah terkendali, hingga terbawa sampai ke alam mimpi. Sesekali Q mencari oase penawar kehausan dalam diri, namun tak kunjung Q dapati sekalipun telah Q selami lautan nurani.
Lelah hati tuk terus berharap sesuatu yang pasti, membawa rangkaian harapan pudar dalam puisi. Sontak, berdiri iman dan janji Ilahi. Datang kembali menumbuhkan rumput cinta yang sempat mati suri. Bergelayut Tanya dalam hati, siapakah yang kan mengobati kesepian ini??????
Jauh dimata dekat dihati, tak tahu seberapa jauh dia bersembunyi, kapan kan mendekat dan menghampiri. Misteri cinta terasa begitu indah dengan segala konflik yang mewarnai pelangi asmara. Hujan tangis dan tawa silih berganti setia dalam perjalanan ini.
Sinar mentari merubah mendung menjadi terang kembali, menyilaukan hati yang sempat tertutup awan hitam yang menguasai diri. Sejenak mata terpejam dan melayang jauh menerka apa yang akan terjadi nanti. Kembali terbelalak menatap hari yang tak mau berhenti bahkan untuk bersabar menunggu keterlambatan ini.
Ehm…I Think this moment for Me, Just for Me!
Senin, 27 September 2010
Senandung Rindu
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar