Syahdu dalam cerita
Indah syairmu tak seindah suaramu
Bergelayut dalam kejamnya dunia
Bertahan hidup guna menuntut ilmu
Lampu merah, jalanan, dan bis kota
Kesan tak berharga pandangan mereka
Kecil, kumuh, seolah tak bermahkota
Tetap melangkah merangkai asa yang ada
Beratap langit bintang rembulan
Memetik gitar merayu sang tuan
Berjuang demi masa depan dan harapan
Menepis tawa dan hina diujung jalan
Nyanyian hati seolah berteriak
AQ ingin kaya seperti mereka
Sedih terasa diinjak-injak
Acuh pengendara berlalu tanpa kata
Dingin malam menyelimuti diri
Terus bernyanyi merangkai mimpi
Tak peduli senyum sinis yang menghampiri
Ikut menari petikan jari-jemari
Lelah, letih terbayar sudah
Saat tangan meraih lembaran rupiah
Bersama sobat senang dan susah
Kembali pulang menyambut hari yang cerah
Senin, 20 September 2010
Saat Q jadi Pengamen
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar